“ku pergi ke negeri jiran yang kau larang”
Ucapmu lugas membuatku melas,
Melas padamu yang terpaksa naik kelas,
Jadi wakil negara penghasil uang kas
Kau menyeberang tanpa ikhlas
Hati belum kuat, namun kau bilang:
“ aku pantas dan siap tewas!”
Ini bukan sembarang bermain sayang,
Bisa juga nyawamu melayang
Hanya untuk sekering uang
Sejenak berpikirlah dan duduklah disebelah
Biar aku bilang:
“di negeri ini masih banyak celah,
untuk kita cari upah,
dan percayalah,
Indonesia masih cerah,
untuk rakyatnya yang selalu marah.
Namun, jika kau kukuh
Aku hanya bisa melempar keluh”
Minggu, 06 Mei 2012
Sabtu, 05 Mei 2012
Kamis, 03 Mei 2012
Langganan:
Postingan (Atom)
Minggu, 06 Mei 2012
Jangan Pergi Ke Jiran
“ku pergi ke negeri jiran yang kau larang”
Ucapmu lugas membuatku melas,
Melas padamu yang terpaksa naik kelas,
Jadi wakil negara penghasil uang kas
Kau menyeberang tanpa ikhlas
Hati belum kuat, namun kau bilang:
“ aku pantas dan siap tewas!”
Ini bukan sembarang bermain sayang,
Bisa juga nyawamu melayang
Hanya untuk sekering uang
Sejenak berpikirlah dan duduklah disebelah
Biar aku bilang:
“di negeri ini masih banyak celah,
untuk kita cari upah,
dan percayalah,
Indonesia masih cerah,
untuk rakyatnya yang selalu marah.
Namun, jika kau kukuh
Aku hanya bisa melempar keluh”
Ucapmu lugas membuatku melas,
Melas padamu yang terpaksa naik kelas,
Jadi wakil negara penghasil uang kas
Kau menyeberang tanpa ikhlas
Hati belum kuat, namun kau bilang:
“ aku pantas dan siap tewas!”
Ini bukan sembarang bermain sayang,
Bisa juga nyawamu melayang
Hanya untuk sekering uang
Sejenak berpikirlah dan duduklah disebelah
Biar aku bilang:
“di negeri ini masih banyak celah,
untuk kita cari upah,
dan percayalah,
Indonesia masih cerah,
untuk rakyatnya yang selalu marah.
Namun, jika kau kukuh
Aku hanya bisa melempar keluh”
Sabtu, 05 Mei 2012
Kamis, 03 Mei 2012
Langganan:
Postingan (Atom)