Ketika mata ini sayup
Bias-bias kaca dimakan redup
Saat telinga ini perih
Suara kucing terjepit tak dapat dilirih
Kadang tubuh ini lemas
Mengejar bentuk berwarna emas
Kala otak ini bermimpi
Tiada hati yang miliki tepi
Dimana tangan ini menaruh
Sayap-sayap lisan akan rapuh
Serentak kaki ini turun
Hingga hidup tak lagi beralun
Mengerang punggung ini sakit
Tertimpa sauh berbukit-bukit
Kemudian jari-jari ini lumpuh
Karena hati ini telah melepuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rabu, 29 Juli 2009
senandung lara
Ketika mata ini sayup
Bias-bias kaca dimakan redup
Saat telinga ini perih
Suara kucing terjepit tak dapat dilirih
Kadang tubuh ini lemas
Mengejar bentuk berwarna emas
Kala otak ini bermimpi
Tiada hati yang miliki tepi
Dimana tangan ini menaruh
Sayap-sayap lisan akan rapuh
Serentak kaki ini turun
Hingga hidup tak lagi beralun
Mengerang punggung ini sakit
Tertimpa sauh berbukit-bukit
Kemudian jari-jari ini lumpuh
Karena hati ini telah melepuh
Bias-bias kaca dimakan redup
Saat telinga ini perih
Suara kucing terjepit tak dapat dilirih
Kadang tubuh ini lemas
Mengejar bentuk berwarna emas
Kala otak ini bermimpi
Tiada hati yang miliki tepi
Dimana tangan ini menaruh
Sayap-sayap lisan akan rapuh
Serentak kaki ini turun
Hingga hidup tak lagi beralun
Mengerang punggung ini sakit
Tertimpa sauh berbukit-bukit
Kemudian jari-jari ini lumpuh
Karena hati ini telah melepuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar