hai, gadis manis yang masih menutup mata.
tak tahu kah?
bahwa pagi ini tak seindah pagi lalu
ketika kau bermandikan air wudhlu
hai, gadis manis beralis manis.
pergilah dari gelap
tuju lah terang. aku menunggumu.
di titik didih matahari yang hanya satu
jangan menipuku, gadis manis
teropongku berpusat padamu,
aku perhatikan dari lubuk awan
kau selalu bingung dan termenung
terbanglah,
rasakan angin surga yang berhembus
rasakan tulangmu lunglai diarak udara khayangan
gadis manis, basuh indah wajahmu dengan air pagi ini.
setetes dan setetes hingga kau tersadar
-Seulimeum, aceh besar 17 Oktober 2012
Rabu, 17 Oktober 2012
Selasa, 11 September 2012
Tertular Malu
menghitung untukku
sendiri, yang telah bergantung
pada waktu,
ya.
waktu
aku tertular malu
karena kau tiru
kebiadabanku mengukur waktu
yang tak pernah tepat
meski sekali
ya.
sekali
lama kugaris tepiannya
biar jelas warna
rupa
suara
gerak
baunya
namun waktu takkan nampak
ya.
takkan
kau selalu saja menggertak
menguras aibku
dan sekali lagi aku malu
kau buat sasaran tembak di kepalaku
tembak!
sayang sekali.
kali ini.
tepat
sendiri, yang telah bergantung
pada waktu,
ya.
waktu
aku tertular malu
karena kau tiru
kebiadabanku mengukur waktu
yang tak pernah tepat
meski sekali
ya.
sekali
lama kugaris tepiannya
biar jelas warna
rupa
suara
gerak
baunya
namun waktu takkan nampak
ya.
takkan
kau selalu saja menggertak
menguras aibku
dan sekali lagi aku malu
kau buat sasaran tembak di kepalaku
tembak!
sayang sekali.
kali ini.
tepat
Kamis, 09 Agustus 2012
Minggu, 22 Juli 2012
Tentang Galau
Galau adalah salah satu titik dimana manusia bisa menghasilkan karya.
- Wahyu Langgeng Prastiyo -
- Wahyu Langgeng Prastiyo -
Tentang Cinta
ingat seseorang ketika sebelum dan sesudah tidur? itu artinya Cinta.
- Wahyu Langgeng Prastiyo-
- Wahyu Langgeng Prastiyo-
Tentang Kedewasaan
kedewasaan seseorang dapat diukur dari bagaimana cara seseorang tersebut menyikapi masa lalunya
-Wahyu Langgeng Prastiyo-
-Wahyu Langgeng Prastiyo-
Selasa, 10 Juli 2012
Minggu, 06 Mei 2012
Jangan Pergi Ke Jiran
“ku pergi ke negeri jiran yang kau larang”
Ucapmu lugas membuatku melas,
Melas padamu yang terpaksa naik kelas,
Jadi wakil negara penghasil uang kas
Kau menyeberang tanpa ikhlas
Hati belum kuat, namun kau bilang:
“ aku pantas dan siap tewas!”
Ini bukan sembarang bermain sayang,
Bisa juga nyawamu melayang
Hanya untuk sekering uang
Sejenak berpikirlah dan duduklah disebelah
Biar aku bilang:
“di negeri ini masih banyak celah,
untuk kita cari upah,
dan percayalah,
Indonesia masih cerah,
untuk rakyatnya yang selalu marah.
Namun, jika kau kukuh
Aku hanya bisa melempar keluh”
Ucapmu lugas membuatku melas,
Melas padamu yang terpaksa naik kelas,
Jadi wakil negara penghasil uang kas
Kau menyeberang tanpa ikhlas
Hati belum kuat, namun kau bilang:
“ aku pantas dan siap tewas!”
Ini bukan sembarang bermain sayang,
Bisa juga nyawamu melayang
Hanya untuk sekering uang
Sejenak berpikirlah dan duduklah disebelah
Biar aku bilang:
“di negeri ini masih banyak celah,
untuk kita cari upah,
dan percayalah,
Indonesia masih cerah,
untuk rakyatnya yang selalu marah.
Namun, jika kau kukuh
Aku hanya bisa melempar keluh”
Sabtu, 05 Mei 2012
Kamis, 03 Mei 2012
Jumat, 27 April 2012
5. Puisi Perpisahan Kelas 7E
Pahlawanku
Pahlawanku...
Kaulah yang berjasa bagi kami dan negara ini
semua yang kau punya
Rela kau korbankan bagi bangsa ini
meskipun kau telah tiada sekarang
tetapi namamu akan selalu terkenang di hati kami semua
Pahlawanku...
engkaulah yang telah memerangi
Tindak kejahatan yang telah dilakukan para penjajah
Semasa hidupmu...
Kau ingin sekali menjadikan bangsa ini maju
dan kau ingin rakyat damai dinegara ini
pahlawanku...
kami berterima kasih kepadamu
dan akan selalu mendoakanmu dialam sana
selamat jalan Pahlawanku....
-Alvianto Bagus H.-
Pahlawanku...
Kaulah yang berjasa bagi kami dan negara ini
semua yang kau punya
Rela kau korbankan bagi bangsa ini
meskipun kau telah tiada sekarang
tetapi namamu akan selalu terkenang di hati kami semua
Pahlawanku...
engkaulah yang telah memerangi
Tindak kejahatan yang telah dilakukan para penjajah
Semasa hidupmu...
Kau ingin sekali menjadikan bangsa ini maju
dan kau ingin rakyat damai dinegara ini
pahlawanku...
kami berterima kasih kepadamu
dan akan selalu mendoakanmu dialam sana
selamat jalan Pahlawanku....
-Alvianto Bagus H.-
4. Puisi Perpisahan Kelas 7E
Indonesiaku
Indonesia...
Di situlah aku dilahirkan
Di Situlah aku dibesarkan
Di Situ pula aku belajar
Indonesia...
Pancasila pedoman hidupmu
Bhineka Tunggal Ika Semboyanmu
Dan burung garuda lambang negaramu
Aku ingin indonesia maju
aku ingin indonesia bersatu
demi meraih cita-cita
mencerdaskan anak bangsa
Garudaku...
Terbanglah engkau menembus lagit ke tujuh....
-Cholifatur Rahman-
Indonesia...
Di situlah aku dilahirkan
Di Situlah aku dibesarkan
Di Situ pula aku belajar
Indonesia...
Pancasila pedoman hidupmu
Bhineka Tunggal Ika Semboyanmu
Dan burung garuda lambang negaramu
Aku ingin indonesia maju
aku ingin indonesia bersatu
demi meraih cita-cita
mencerdaskan anak bangsa
Garudaku...
Terbanglah engkau menembus lagit ke tujuh....
-Cholifatur Rahman-
3.Puisi Perpisahan Kelas 7E
Air Matamu
Tanggal 08-03-1999
itulah hari kelahiranku
hari di mana aku hidup di dunia ini
Di mana kau korbankan perjuanagan dan air matamu
Ibuku, air matamu akan selalu ada
dan airmatamu akan selalu aku jaga
agar engkau tak lagi bersedih
apa yang kau rasakan hari itu
adalah yang kurasakan sampai hari ini
ibuku, air matamu itu...
adalah sebuah kebahagiaanmu taau kesedihanmu?
engkau yang selalu ada disamping
menemaniku selalu saat duka maupun suka
semua yang aku rasakan dengan air matamu itu
akan aku rasakan
-Gladia Balinawati-
Tanggal 08-03-1999
itulah hari kelahiranku
hari di mana aku hidup di dunia ini
Di mana kau korbankan perjuanagan dan air matamu
Ibuku, air matamu akan selalu ada
dan airmatamu akan selalu aku jaga
agar engkau tak lagi bersedih
apa yang kau rasakan hari itu
adalah yang kurasakan sampai hari ini
ibuku, air matamu itu...
adalah sebuah kebahagiaanmu taau kesedihanmu?
engkau yang selalu ada disamping
menemaniku selalu saat duka maupun suka
semua yang aku rasakan dengan air matamu itu
akan aku rasakan
-Gladia Balinawati-
2. Puisi Perpisahan Kelas 7E
Mimpi Indah
Ditidurku yang pulas
Membuatku tak ingin bangun
Rasanya seperti nyata
Tetapi hanya rasa
Andai Saja ini benar
apakah Tuhan mengizinkan
Aku tahu ini hanya mimpi
Mimpi Indah yang tak terlupakan
Mungkinkah ini nyata?
Atau hanya sia-sia?
-Melati Sarasati-
Ditidurku yang pulas
Membuatku tak ingin bangun
Rasanya seperti nyata
Tetapi hanya rasa
Andai Saja ini benar
apakah Tuhan mengizinkan
Aku tahu ini hanya mimpi
Mimpi Indah yang tak terlupakan
Mungkinkah ini nyata?
Atau hanya sia-sia?
-Melati Sarasati-
5. Tulis Puisi 8H 2012
Pahlawan Perjuangan
Putih suci hati para pahlawanku
Berani untuk membela kebenaran
Meski bertaruh nyawa yang ada
sungguh mulia ketulusannmu
demi membela negara yang tertindas
kau junjung bumi pertiwimu
demi kemakmuran
kau rela tertindas demi kemakmuran
kau rela tertindas demi keabadian
selama bergilirnya waktu
kau bunuh hari-hari penuh pengorbanan
kau yakini akan pengorbanan itu menjadi pengabdian
Wahai Tuhanku
Dialah pahlawanku
pahlawankulah yang mengharumkan bumi pertiwi ini
menjadikan suasanan negeri menjadi terang kembali
Tuhanku wujudkan semua apa yang aku inginkan
Harumkan nama pahlawanku di sisi-Mu
seperti engkau mengharumkan bumi pertiwiku
karya Rizki Apriani
Putih suci hati para pahlawanku
Berani untuk membela kebenaran
Meski bertaruh nyawa yang ada
sungguh mulia ketulusannmu
demi membela negara yang tertindas
kau junjung bumi pertiwimu
demi kemakmuran
kau rela tertindas demi kemakmuran
kau rela tertindas demi keabadian
selama bergilirnya waktu
kau bunuh hari-hari penuh pengorbanan
kau yakini akan pengorbanan itu menjadi pengabdian
Wahai Tuhanku
Dialah pahlawanku
pahlawankulah yang mengharumkan bumi pertiwi ini
menjadikan suasanan negeri menjadi terang kembali
Tuhanku wujudkan semua apa yang aku inginkan
Harumkan nama pahlawanku di sisi-Mu
seperti engkau mengharumkan bumi pertiwiku
karya Rizki Apriani
4. Tulis Puisi 8H 2012
R.A. Kartini
kau adalah wanita yang perkasa
kau mengoirbankan dirimu untuk para wanita
tanpa kau wanita dipandang rendah oleh pria
namun kau telah menaikkan derajat wanita
kau adalah wanita yang mulia
kau akan selalu ku kenang dihatiku
walaupun kau telah tiada
tapi pengorbananmu tidak akan hilang di telan waktu
karya Safira Nurmalika Aziz
kau adalah wanita yang perkasa
kau mengoirbankan dirimu untuk para wanita
tanpa kau wanita dipandang rendah oleh pria
namun kau telah menaikkan derajat wanita
kau adalah wanita yang mulia
kau akan selalu ku kenang dihatiku
walaupun kau telah tiada
tapi pengorbananmu tidak akan hilang di telan waktu
karya Safira Nurmalika Aziz
3. Tulis Puisi 8H 2012
Pahlawan
Tak perlu sejata tajam
engkau berani berperang
berbekal bambu yang panjang
diding batu engkau terjang
nyawa yang telah melayang
tak kau sesal demi sebuah kemenangan
akan selalu ku kenang
jasamu oh.. pahlawan
karya: Sela Eka A.
Tak perlu sejata tajam
engkau berani berperang
berbekal bambu yang panjang
diding batu engkau terjang
nyawa yang telah melayang
tak kau sesal demi sebuah kemenangan
akan selalu ku kenang
jasamu oh.. pahlawan
karya: Sela Eka A.
2. Tulis Puisi 8H 2012
Pahlawanku
Pahlawanku...
Engkau tak pernah lelah berperang
dengan menggunakan parang
tetap tegar walau musuh menerjang
pahlawanku...
perjuanganmu selalu abadi
dipuja sangat tinggi
dari generasi ke generasi
karya: Diah Tri W.
Pahlawanku...
Engkau tak pernah lelah berperang
dengan menggunakan parang
tetap tegar walau musuh menerjang
pahlawanku...
perjuanganmu selalu abadi
dipuja sangat tinggi
dari generasi ke generasi
karya: Diah Tri W.
1. Puisi Perpisahan Kelas 7E
Aku Ingin Sepertimu
Setiap hari aku belajar
Banyak ilmu yang kudapat
Engkau Selalu Mengajariku
Engkau sabar menghadapi kami
Murid0muridmu yang terkadang nakal
Sungguh mulia hatimu Guruku...
Tugasmu mendidik kami
Engkau tidak kenal lelah
Aku ingin sepertimu guruku
Jika besr nanti
Aku ingin menjadi guru
Aku akan menggantikanmu...
-Fitri Indah Palupi-
Setiap hari aku belajar
Banyak ilmu yang kudapat
Engkau Selalu Mengajariku
Engkau sabar menghadapi kami
Murid0muridmu yang terkadang nakal
Sungguh mulia hatimu Guruku...
Tugasmu mendidik kami
Engkau tidak kenal lelah
Aku ingin sepertimu guruku
Jika besr nanti
Aku ingin menjadi guru
Aku akan menggantikanmu...
-Fitri Indah Palupi-
1. Tulis Puisi 8H 2012
Pahlawanku
Negara yang kritis
terhancurkan oleh jajahan
mereka datang merintis
menguasai negara ini
pahlawanku
engkau berjuang habis-habisan
untuk menyelamatkan negra ini
kini engkau tlah tiada
lenyap ditelan waktu
tenggelam di dalamnya
pahlawanku,
engkaulah penyelamat negara ini
kami berjanji
sebagai generasi penerus
untuk mewujudkan perjuanganmu
serta mempertahankan kesatuan negara ini
karya Julian Rifki Indrawan
Negara yang kritis
terhancurkan oleh jajahan
mereka datang merintis
menguasai negara ini
pahlawanku
engkau berjuang habis-habisan
untuk menyelamatkan negra ini
kini engkau tlah tiada
lenyap ditelan waktu
tenggelam di dalamnya
pahlawanku,
engkaulah penyelamat negara ini
kami berjanji
sebagai generasi penerus
untuk mewujudkan perjuanganmu
serta mempertahankan kesatuan negara ini
karya Julian Rifki Indrawan
Rabu, 04 April 2012
BERBAGI TOMCAT
BERBAGI TOMCAT
Sore itu, selepas pulang kerja. Ku kenakan topi kesayanganku, kupakai sepatu kusut pemberian tetangga. Ku ambil kunci motor yang tergantung di samping lemari pakaian, dan sekarang aku sudah siap bergegas pergi menemui sahabat lamaku, Anton.
Aku: Ton, apa kabarmu? Sudah lama tak jumpa.( sambil kutepuk pundaknya)
Anton: kabarku ya begini Mug, bisa diliat sendiri dari postur tubuhku yang sekarang...
Aku: sepertinya kamu enggak sehat... mungkin kamu terkena virus Tomcat....
Anton: Apa?? Tomcat??? (dengan wajah yang begitu terkejut)
Aku: iya tomcat, serangga yang bisa menyebabkan penyakit kulit. Kulitmu akan sakit seperti terbakar.
Anton: ini tanganku sakit, gatal sekali.... apakah mungkin sakit dan gatalnya meyebar keseluruh badanku? Dan akhirnya mmebuat akau tak nafsu makan.
Aku: Itu mungkin saja terjadi kalo kamu gag pernah mandi ton, jadi mandilah setiap hari. Tomcat akan menyerangmu jika kau enggak pernah mandi...
Anton: Ah.. jangan menyinggung kebiasaanku dulu ah.. malu aku..
Aku: tenang ton, meskipun kamu kurus kering begitu, enggak penah mandi dan sekarang Tomcat-an, aku masih sahabatmu kok..( sambil tersenyum dan memeluk erat Anton)
Anton: makasih mug, kamu sudah mau berbagi Tomcat denganku....(sambil mengusap-usapkan tanngannya yang tomcatnya padaku)
Sore itu, selepas pulang kerja. Ku kenakan topi kesayanganku, kupakai sepatu kusut pemberian tetangga. Ku ambil kunci motor yang tergantung di samping lemari pakaian, dan sekarang aku sudah siap bergegas pergi menemui sahabat lamaku, Anton.
Aku: Ton, apa kabarmu? Sudah lama tak jumpa.( sambil kutepuk pundaknya)
Anton: kabarku ya begini Mug, bisa diliat sendiri dari postur tubuhku yang sekarang...
Aku: sepertinya kamu enggak sehat... mungkin kamu terkena virus Tomcat....
Anton: Apa?? Tomcat??? (dengan wajah yang begitu terkejut)
Aku: iya tomcat, serangga yang bisa menyebabkan penyakit kulit. Kulitmu akan sakit seperti terbakar.
Anton: ini tanganku sakit, gatal sekali.... apakah mungkin sakit dan gatalnya meyebar keseluruh badanku? Dan akhirnya mmebuat akau tak nafsu makan.
Aku: Itu mungkin saja terjadi kalo kamu gag pernah mandi ton, jadi mandilah setiap hari. Tomcat akan menyerangmu jika kau enggak pernah mandi...
Anton: Ah.. jangan menyinggung kebiasaanku dulu ah.. malu aku..
Aku: tenang ton, meskipun kamu kurus kering begitu, enggak penah mandi dan sekarang Tomcat-an, aku masih sahabatmu kok..( sambil tersenyum dan memeluk erat Anton)
Anton: makasih mug, kamu sudah mau berbagi Tomcat denganku....(sambil mengusap-usapkan tanngannya yang tomcatnya padaku)
Selasa, 03 April 2012
Di Tepi Sabana Merah
melompat dan melirik lebih jauh,ke sana, ke sabana merah itu. kuperhatikan di balik rerumputan tua itu, dibalik syal jingganya, wajah itu. membiusku, meracuniku, dan kemudian memancingku melangkah, sedikit perlahan, pelan dan pelan. mata itu menengokku, seperti menuduhku, seperti mendakwaku, bahwa aku setan itu, muka iblis itu. ia mencoba merampok kesadaranku. aku tertahan, aku menahan,pada garis rasional normal, pada kata yang menampik tuduhannya, mencoba rasa netral pada pandangan kami berdua. sejenak, ia beranjak, memulangkan waktunya pada tatapan kosong ke arah sabana merah. kembali ku saksikan, ratap, ratap dan ratap gadis bersyal jingga itu, ia merintih karena ibunya menjual sedih.
Rabu, 21 Maret 2012
Seni, Muara Karya
Seni, Muara Karya
Katakan:
Aku pujangga untuk negeri tercinta
Mengubah selembar pelepah jadi sastra indah
Katakan:
aku perupa milik nusantara
Melukis wajah dunia tak lagi gundah
Katakan:
Aku penari berselendang sutera
Bergerak gemulai menimang asa
Katakan:
Aku pemusik ahli meramu nada
Nada semangat berbagi nama, indonesia...
Katakan:
Aku manusia pewaris budaya bangsa
Punya seni bermuara karya
Ya, aku orang Indonesia
Berkarakter kuat,
Dan lewat banyak seni aku hidup,
tanpa seni karakterku redup
dengan seni, mari berbuat, mari bertekad
kita jaya...
sentosa selamanya.....
In..do...ne..sia....
Wahyu L. Prastiyo
Semarang, 24 Februari 2012, 21.10 WIB
Katakan:
Aku pujangga untuk negeri tercinta
Mengubah selembar pelepah jadi sastra indah
Katakan:
aku perupa milik nusantara
Melukis wajah dunia tak lagi gundah
Katakan:
Aku penari berselendang sutera
Bergerak gemulai menimang asa
Katakan:
Aku pemusik ahli meramu nada
Nada semangat berbagi nama, indonesia...
Katakan:
Aku manusia pewaris budaya bangsa
Punya seni bermuara karya
Ya, aku orang Indonesia
Berkarakter kuat,
Dan lewat banyak seni aku hidup,
tanpa seni karakterku redup
dengan seni, mari berbuat, mari bertekad
kita jaya...
sentosa selamanya.....
In..do...ne..sia....
Wahyu L. Prastiyo
Semarang, 24 Februari 2012, 21.10 WIB
Sabtu, 25 Februari 2012
BADUT BERWAJAH GALAU
BADUT BERWAJAH GALAU
“Hey, badut ke sini kau....!” itu teman saya yang memanggil.
Saya adalah seorang badut. Itu kata seorang kawan agak lama tapi juga tidak begitu baru. Rian, itu lah namanya. Dia suka memanggil orang seenak perutnya sendiri. Kenapa yang saya bahas perut? Karena memang perutnya yang lebih menonjol dibanding anggota tubuhnya yang lain. Meskipun dia teman yang tidak baru dan tidak juga lama, tapi saya sering bercurhat ria kepadanya. Sekadar bercerita masalah sang pacar. Iya masalah yang sesekali muncul pada hubungan antara dua manusia yang kurang dapat saya jelaskan secara seksama.
Jelas sekali perutnya dia sendiri yang lebih dominan, tapi mengapa dia selalu saja memanggil saya dengan sebutan badut, lebih tepatnya badut galau. Galau merupakan istilah yang baru-baru ini mencuat, entah siapa yang memulai saya juga tidak tahu dan tidak mau tahu. Kembali lagi ke badut, dalam pikiran saya badut itu berasal dari dua kata yang penuh arti yaitu ‘BAdan’ dan ‘genDUT’. Jadi menurut saya badut itu adalah singkatan dari badan gendut. Pengertian yang sederhana seperti ini, badut adalah sesosok manusia yang memliki berat badan yang berlebih alias gendut. Sedangkan galau sendiri memilki arti yang sedikit susah dijelaskan. Tapi ijinkan saya untuk mencoba menguliti kata galau tersebut. Galau menurut saya adalah gabungan perasaan manusia yang terdiri atas gelisah, linglung(bingung), abnormal, dan untung-untungan. Seperti halnya badut tadi, galau juga disusun dari beberapa kata yang menjadi satu arti. Perasaan manusia yang muncul saat manusia gelisah, bingung atau linglung, merasa dirinya tidak normal dan perasaan tersebut tidak muncul secara rutin atau bisa disebut untung-untungan, itulah galau. Ya galau menurut saya tertunya.
Simpulan saya mengenai panggilan badut galau adalah seperti ini, saya adalah sesosok manusia berbadan gendut yang kadang berperasaan gelisah, suka bingung dan dinilai tidak normal. Simpulan itu sepertinya tidak cocok bagi saya yang berbadan kurus dan biasa-biasa saja. Tidak ada indikasi ke arah gemuk. Saya juga tidak merasa sering gelisah dan suka bingung. Saya merasa normal-normal saja dan merasa baik dengan diri sendiri. Pertanyaan yang belum terjawab, mengapa Rian memanggil saya Badut Galau, sedangkan saya sendiri tidak merasa seperti badut yang sedang galau?
Jujur , sebenarnya saya sendiri tidak suka disebut atau dipanggil sebagai badut, apalagi badut galau. Saking kesalnya saya bertekad untuk mempertanyakannya ke Rian. Iya, bertanya tentang julukan badut galau yang diberiknnya kepada saya.
“yan, kamu pernah lihat badut?” pertanyaan pertama dariku.
“seringlah, hampir tiap hari aku ketemu...” jawab rin sambil melirik
“yan, apakah kau pernah galau?” pertanyaan kedua.
“enggak, yang sering galau tuh temenku”
“kenapa kamu nyebut aku badut galau?” pertanyaan ketiga.
“karena kau itu temenku yang hampir tiap hari aku temui....” sambil berlalu dan pergi.
Dan sepertinya saya merasa galau medengar jawaban terakhirnya.........
Semarang, 25 Februari 2012
“Hey, badut ke sini kau....!” itu teman saya yang memanggil.
Saya adalah seorang badut. Itu kata seorang kawan agak lama tapi juga tidak begitu baru. Rian, itu lah namanya. Dia suka memanggil orang seenak perutnya sendiri. Kenapa yang saya bahas perut? Karena memang perutnya yang lebih menonjol dibanding anggota tubuhnya yang lain. Meskipun dia teman yang tidak baru dan tidak juga lama, tapi saya sering bercurhat ria kepadanya. Sekadar bercerita masalah sang pacar. Iya masalah yang sesekali muncul pada hubungan antara dua manusia yang kurang dapat saya jelaskan secara seksama.
Jelas sekali perutnya dia sendiri yang lebih dominan, tapi mengapa dia selalu saja memanggil saya dengan sebutan badut, lebih tepatnya badut galau. Galau merupakan istilah yang baru-baru ini mencuat, entah siapa yang memulai saya juga tidak tahu dan tidak mau tahu. Kembali lagi ke badut, dalam pikiran saya badut itu berasal dari dua kata yang penuh arti yaitu ‘BAdan’ dan ‘genDUT’. Jadi menurut saya badut itu adalah singkatan dari badan gendut. Pengertian yang sederhana seperti ini, badut adalah sesosok manusia yang memliki berat badan yang berlebih alias gendut. Sedangkan galau sendiri memilki arti yang sedikit susah dijelaskan. Tapi ijinkan saya untuk mencoba menguliti kata galau tersebut. Galau menurut saya adalah gabungan perasaan manusia yang terdiri atas gelisah, linglung(bingung), abnormal, dan untung-untungan. Seperti halnya badut tadi, galau juga disusun dari beberapa kata yang menjadi satu arti. Perasaan manusia yang muncul saat manusia gelisah, bingung atau linglung, merasa dirinya tidak normal dan perasaan tersebut tidak muncul secara rutin atau bisa disebut untung-untungan, itulah galau. Ya galau menurut saya tertunya.
Simpulan saya mengenai panggilan badut galau adalah seperti ini, saya adalah sesosok manusia berbadan gendut yang kadang berperasaan gelisah, suka bingung dan dinilai tidak normal. Simpulan itu sepertinya tidak cocok bagi saya yang berbadan kurus dan biasa-biasa saja. Tidak ada indikasi ke arah gemuk. Saya juga tidak merasa sering gelisah dan suka bingung. Saya merasa normal-normal saja dan merasa baik dengan diri sendiri. Pertanyaan yang belum terjawab, mengapa Rian memanggil saya Badut Galau, sedangkan saya sendiri tidak merasa seperti badut yang sedang galau?
Jujur , sebenarnya saya sendiri tidak suka disebut atau dipanggil sebagai badut, apalagi badut galau. Saking kesalnya saya bertekad untuk mempertanyakannya ke Rian. Iya, bertanya tentang julukan badut galau yang diberiknnya kepada saya.
“yan, kamu pernah lihat badut?” pertanyaan pertama dariku.
“seringlah, hampir tiap hari aku ketemu...” jawab rin sambil melirik
“yan, apakah kau pernah galau?” pertanyaan kedua.
“enggak, yang sering galau tuh temenku”
“kenapa kamu nyebut aku badut galau?” pertanyaan ketiga.
“karena kau itu temenku yang hampir tiap hari aku temui....” sambil berlalu dan pergi.
Dan sepertinya saya merasa galau medengar jawaban terakhirnya.........
Semarang, 25 Februari 2012
Rabu, 08 Februari 2012
Biar Aku Jelaskan,
Aku diam dalam sebuah lubang
kau pun ikut diam sembari memandang
kau kira aku sedang nikmat berenag
mengarungi genangan dengan tenang
dan mengelabuhi diriku yang sudah hilang
sebentar, biar aku jelaskan sayang
ini kubangan lama penuh kenang
perangkai dosa dulu terkikis terbuang
perangaimu sungguh cengang
sedikit merajuk tapi bukan memikul tegang
Sebentar, Biar aku jelaskan sayang
biar kita bisa berpegang
menikmati ini dengan riang
kau pun ikut diam sembari memandang
kau kira aku sedang nikmat berenag
mengarungi genangan dengan tenang
dan mengelabuhi diriku yang sudah hilang
sebentar, biar aku jelaskan sayang
ini kubangan lama penuh kenang
perangkai dosa dulu terkikis terbuang
perangaimu sungguh cengang
sedikit merajuk tapi bukan memikul tegang
Sebentar, Biar aku jelaskan sayang
biar kita bisa berpegang
menikmati ini dengan riang
Rabu, 18 Januari 2012
Senin, 16 Januari 2012
Langganan:
Postingan (Atom)
Rabu, 17 Oktober 2012
Gadis Manis Pagi Ini
hai, gadis manis yang masih menutup mata.
tak tahu kah?
bahwa pagi ini tak seindah pagi lalu
ketika kau bermandikan air wudhlu
hai, gadis manis beralis manis.
pergilah dari gelap
tuju lah terang. aku menunggumu.
di titik didih matahari yang hanya satu
jangan menipuku, gadis manis
teropongku berpusat padamu,
aku perhatikan dari lubuk awan
kau selalu bingung dan termenung
terbanglah,
rasakan angin surga yang berhembus
rasakan tulangmu lunglai diarak udara khayangan
gadis manis, basuh indah wajahmu dengan air pagi ini.
setetes dan setetes hingga kau tersadar
-Seulimeum, aceh besar 17 Oktober 2012
tak tahu kah?
bahwa pagi ini tak seindah pagi lalu
ketika kau bermandikan air wudhlu
hai, gadis manis beralis manis.
pergilah dari gelap
tuju lah terang. aku menunggumu.
di titik didih matahari yang hanya satu
jangan menipuku, gadis manis
teropongku berpusat padamu,
aku perhatikan dari lubuk awan
kau selalu bingung dan termenung
terbanglah,
rasakan angin surga yang berhembus
rasakan tulangmu lunglai diarak udara khayangan
gadis manis, basuh indah wajahmu dengan air pagi ini.
setetes dan setetes hingga kau tersadar
-Seulimeum, aceh besar 17 Oktober 2012
Selasa, 11 September 2012
Tertular Malu
menghitung untukku
sendiri, yang telah bergantung
pada waktu,
ya.
waktu
aku tertular malu
karena kau tiru
kebiadabanku mengukur waktu
yang tak pernah tepat
meski sekali
ya.
sekali
lama kugaris tepiannya
biar jelas warna
rupa
suara
gerak
baunya
namun waktu takkan nampak
ya.
takkan
kau selalu saja menggertak
menguras aibku
dan sekali lagi aku malu
kau buat sasaran tembak di kepalaku
tembak!
sayang sekali.
kali ini.
tepat
sendiri, yang telah bergantung
pada waktu,
ya.
waktu
aku tertular malu
karena kau tiru
kebiadabanku mengukur waktu
yang tak pernah tepat
meski sekali
ya.
sekali
lama kugaris tepiannya
biar jelas warna
rupa
suara
gerak
baunya
namun waktu takkan nampak
ya.
takkan
kau selalu saja menggertak
menguras aibku
dan sekali lagi aku malu
kau buat sasaran tembak di kepalaku
tembak!
sayang sekali.
kali ini.
tepat
Kamis, 09 Agustus 2012
Minggu, 22 Juli 2012
Tentang Galau
Galau adalah salah satu titik dimana manusia bisa menghasilkan karya.
- Wahyu Langgeng Prastiyo -
- Wahyu Langgeng Prastiyo -
Tentang Cinta
ingat seseorang ketika sebelum dan sesudah tidur? itu artinya Cinta.
- Wahyu Langgeng Prastiyo-
- Wahyu Langgeng Prastiyo-
Tentang Kedewasaan
kedewasaan seseorang dapat diukur dari bagaimana cara seseorang tersebut menyikapi masa lalunya
-Wahyu Langgeng Prastiyo-
-Wahyu Langgeng Prastiyo-
Selasa, 10 Juli 2012
Minggu, 06 Mei 2012
Jangan Pergi Ke Jiran
“ku pergi ke negeri jiran yang kau larang”
Ucapmu lugas membuatku melas,
Melas padamu yang terpaksa naik kelas,
Jadi wakil negara penghasil uang kas
Kau menyeberang tanpa ikhlas
Hati belum kuat, namun kau bilang:
“ aku pantas dan siap tewas!”
Ini bukan sembarang bermain sayang,
Bisa juga nyawamu melayang
Hanya untuk sekering uang
Sejenak berpikirlah dan duduklah disebelah
Biar aku bilang:
“di negeri ini masih banyak celah,
untuk kita cari upah,
dan percayalah,
Indonesia masih cerah,
untuk rakyatnya yang selalu marah.
Namun, jika kau kukuh
Aku hanya bisa melempar keluh”
Ucapmu lugas membuatku melas,
Melas padamu yang terpaksa naik kelas,
Jadi wakil negara penghasil uang kas
Kau menyeberang tanpa ikhlas
Hati belum kuat, namun kau bilang:
“ aku pantas dan siap tewas!”
Ini bukan sembarang bermain sayang,
Bisa juga nyawamu melayang
Hanya untuk sekering uang
Sejenak berpikirlah dan duduklah disebelah
Biar aku bilang:
“di negeri ini masih banyak celah,
untuk kita cari upah,
dan percayalah,
Indonesia masih cerah,
untuk rakyatnya yang selalu marah.
Namun, jika kau kukuh
Aku hanya bisa melempar keluh”
Sabtu, 05 Mei 2012
Kamis, 03 Mei 2012
Jumat, 27 April 2012
5. Puisi Perpisahan Kelas 7E
Pahlawanku
Pahlawanku...
Kaulah yang berjasa bagi kami dan negara ini
semua yang kau punya
Rela kau korbankan bagi bangsa ini
meskipun kau telah tiada sekarang
tetapi namamu akan selalu terkenang di hati kami semua
Pahlawanku...
engkaulah yang telah memerangi
Tindak kejahatan yang telah dilakukan para penjajah
Semasa hidupmu...
Kau ingin sekali menjadikan bangsa ini maju
dan kau ingin rakyat damai dinegara ini
pahlawanku...
kami berterima kasih kepadamu
dan akan selalu mendoakanmu dialam sana
selamat jalan Pahlawanku....
-Alvianto Bagus H.-
Pahlawanku...
Kaulah yang berjasa bagi kami dan negara ini
semua yang kau punya
Rela kau korbankan bagi bangsa ini
meskipun kau telah tiada sekarang
tetapi namamu akan selalu terkenang di hati kami semua
Pahlawanku...
engkaulah yang telah memerangi
Tindak kejahatan yang telah dilakukan para penjajah
Semasa hidupmu...
Kau ingin sekali menjadikan bangsa ini maju
dan kau ingin rakyat damai dinegara ini
pahlawanku...
kami berterima kasih kepadamu
dan akan selalu mendoakanmu dialam sana
selamat jalan Pahlawanku....
-Alvianto Bagus H.-
4. Puisi Perpisahan Kelas 7E
Indonesiaku
Indonesia...
Di situlah aku dilahirkan
Di Situlah aku dibesarkan
Di Situ pula aku belajar
Indonesia...
Pancasila pedoman hidupmu
Bhineka Tunggal Ika Semboyanmu
Dan burung garuda lambang negaramu
Aku ingin indonesia maju
aku ingin indonesia bersatu
demi meraih cita-cita
mencerdaskan anak bangsa
Garudaku...
Terbanglah engkau menembus lagit ke tujuh....
-Cholifatur Rahman-
Indonesia...
Di situlah aku dilahirkan
Di Situlah aku dibesarkan
Di Situ pula aku belajar
Indonesia...
Pancasila pedoman hidupmu
Bhineka Tunggal Ika Semboyanmu
Dan burung garuda lambang negaramu
Aku ingin indonesia maju
aku ingin indonesia bersatu
demi meraih cita-cita
mencerdaskan anak bangsa
Garudaku...
Terbanglah engkau menembus lagit ke tujuh....
-Cholifatur Rahman-
3.Puisi Perpisahan Kelas 7E
Air Matamu
Tanggal 08-03-1999
itulah hari kelahiranku
hari di mana aku hidup di dunia ini
Di mana kau korbankan perjuanagan dan air matamu
Ibuku, air matamu akan selalu ada
dan airmatamu akan selalu aku jaga
agar engkau tak lagi bersedih
apa yang kau rasakan hari itu
adalah yang kurasakan sampai hari ini
ibuku, air matamu itu...
adalah sebuah kebahagiaanmu taau kesedihanmu?
engkau yang selalu ada disamping
menemaniku selalu saat duka maupun suka
semua yang aku rasakan dengan air matamu itu
akan aku rasakan
-Gladia Balinawati-
Tanggal 08-03-1999
itulah hari kelahiranku
hari di mana aku hidup di dunia ini
Di mana kau korbankan perjuanagan dan air matamu
Ibuku, air matamu akan selalu ada
dan airmatamu akan selalu aku jaga
agar engkau tak lagi bersedih
apa yang kau rasakan hari itu
adalah yang kurasakan sampai hari ini
ibuku, air matamu itu...
adalah sebuah kebahagiaanmu taau kesedihanmu?
engkau yang selalu ada disamping
menemaniku selalu saat duka maupun suka
semua yang aku rasakan dengan air matamu itu
akan aku rasakan
-Gladia Balinawati-
2. Puisi Perpisahan Kelas 7E
Mimpi Indah
Ditidurku yang pulas
Membuatku tak ingin bangun
Rasanya seperti nyata
Tetapi hanya rasa
Andai Saja ini benar
apakah Tuhan mengizinkan
Aku tahu ini hanya mimpi
Mimpi Indah yang tak terlupakan
Mungkinkah ini nyata?
Atau hanya sia-sia?
-Melati Sarasati-
Ditidurku yang pulas
Membuatku tak ingin bangun
Rasanya seperti nyata
Tetapi hanya rasa
Andai Saja ini benar
apakah Tuhan mengizinkan
Aku tahu ini hanya mimpi
Mimpi Indah yang tak terlupakan
Mungkinkah ini nyata?
Atau hanya sia-sia?
-Melati Sarasati-
5. Tulis Puisi 8H 2012
Pahlawan Perjuangan
Putih suci hati para pahlawanku
Berani untuk membela kebenaran
Meski bertaruh nyawa yang ada
sungguh mulia ketulusannmu
demi membela negara yang tertindas
kau junjung bumi pertiwimu
demi kemakmuran
kau rela tertindas demi kemakmuran
kau rela tertindas demi keabadian
selama bergilirnya waktu
kau bunuh hari-hari penuh pengorbanan
kau yakini akan pengorbanan itu menjadi pengabdian
Wahai Tuhanku
Dialah pahlawanku
pahlawankulah yang mengharumkan bumi pertiwi ini
menjadikan suasanan negeri menjadi terang kembali
Tuhanku wujudkan semua apa yang aku inginkan
Harumkan nama pahlawanku di sisi-Mu
seperti engkau mengharumkan bumi pertiwiku
karya Rizki Apriani
Putih suci hati para pahlawanku
Berani untuk membela kebenaran
Meski bertaruh nyawa yang ada
sungguh mulia ketulusannmu
demi membela negara yang tertindas
kau junjung bumi pertiwimu
demi kemakmuran
kau rela tertindas demi kemakmuran
kau rela tertindas demi keabadian
selama bergilirnya waktu
kau bunuh hari-hari penuh pengorbanan
kau yakini akan pengorbanan itu menjadi pengabdian
Wahai Tuhanku
Dialah pahlawanku
pahlawankulah yang mengharumkan bumi pertiwi ini
menjadikan suasanan negeri menjadi terang kembali
Tuhanku wujudkan semua apa yang aku inginkan
Harumkan nama pahlawanku di sisi-Mu
seperti engkau mengharumkan bumi pertiwiku
karya Rizki Apriani
4. Tulis Puisi 8H 2012
R.A. Kartini
kau adalah wanita yang perkasa
kau mengoirbankan dirimu untuk para wanita
tanpa kau wanita dipandang rendah oleh pria
namun kau telah menaikkan derajat wanita
kau adalah wanita yang mulia
kau akan selalu ku kenang dihatiku
walaupun kau telah tiada
tapi pengorbananmu tidak akan hilang di telan waktu
karya Safira Nurmalika Aziz
kau adalah wanita yang perkasa
kau mengoirbankan dirimu untuk para wanita
tanpa kau wanita dipandang rendah oleh pria
namun kau telah menaikkan derajat wanita
kau adalah wanita yang mulia
kau akan selalu ku kenang dihatiku
walaupun kau telah tiada
tapi pengorbananmu tidak akan hilang di telan waktu
karya Safira Nurmalika Aziz
3. Tulis Puisi 8H 2012
Pahlawan
Tak perlu sejata tajam
engkau berani berperang
berbekal bambu yang panjang
diding batu engkau terjang
nyawa yang telah melayang
tak kau sesal demi sebuah kemenangan
akan selalu ku kenang
jasamu oh.. pahlawan
karya: Sela Eka A.
Tak perlu sejata tajam
engkau berani berperang
berbekal bambu yang panjang
diding batu engkau terjang
nyawa yang telah melayang
tak kau sesal demi sebuah kemenangan
akan selalu ku kenang
jasamu oh.. pahlawan
karya: Sela Eka A.
2. Tulis Puisi 8H 2012
Pahlawanku
Pahlawanku...
Engkau tak pernah lelah berperang
dengan menggunakan parang
tetap tegar walau musuh menerjang
pahlawanku...
perjuanganmu selalu abadi
dipuja sangat tinggi
dari generasi ke generasi
karya: Diah Tri W.
Pahlawanku...
Engkau tak pernah lelah berperang
dengan menggunakan parang
tetap tegar walau musuh menerjang
pahlawanku...
perjuanganmu selalu abadi
dipuja sangat tinggi
dari generasi ke generasi
karya: Diah Tri W.
1. Puisi Perpisahan Kelas 7E
Aku Ingin Sepertimu
Setiap hari aku belajar
Banyak ilmu yang kudapat
Engkau Selalu Mengajariku
Engkau sabar menghadapi kami
Murid0muridmu yang terkadang nakal
Sungguh mulia hatimu Guruku...
Tugasmu mendidik kami
Engkau tidak kenal lelah
Aku ingin sepertimu guruku
Jika besr nanti
Aku ingin menjadi guru
Aku akan menggantikanmu...
-Fitri Indah Palupi-
Setiap hari aku belajar
Banyak ilmu yang kudapat
Engkau Selalu Mengajariku
Engkau sabar menghadapi kami
Murid0muridmu yang terkadang nakal
Sungguh mulia hatimu Guruku...
Tugasmu mendidik kami
Engkau tidak kenal lelah
Aku ingin sepertimu guruku
Jika besr nanti
Aku ingin menjadi guru
Aku akan menggantikanmu...
-Fitri Indah Palupi-
1. Tulis Puisi 8H 2012
Pahlawanku
Negara yang kritis
terhancurkan oleh jajahan
mereka datang merintis
menguasai negara ini
pahlawanku
engkau berjuang habis-habisan
untuk menyelamatkan negra ini
kini engkau tlah tiada
lenyap ditelan waktu
tenggelam di dalamnya
pahlawanku,
engkaulah penyelamat negara ini
kami berjanji
sebagai generasi penerus
untuk mewujudkan perjuanganmu
serta mempertahankan kesatuan negara ini
karya Julian Rifki Indrawan
Negara yang kritis
terhancurkan oleh jajahan
mereka datang merintis
menguasai negara ini
pahlawanku
engkau berjuang habis-habisan
untuk menyelamatkan negra ini
kini engkau tlah tiada
lenyap ditelan waktu
tenggelam di dalamnya
pahlawanku,
engkaulah penyelamat negara ini
kami berjanji
sebagai generasi penerus
untuk mewujudkan perjuanganmu
serta mempertahankan kesatuan negara ini
karya Julian Rifki Indrawan
Rabu, 04 April 2012
BERBAGI TOMCAT
BERBAGI TOMCAT
Sore itu, selepas pulang kerja. Ku kenakan topi kesayanganku, kupakai sepatu kusut pemberian tetangga. Ku ambil kunci motor yang tergantung di samping lemari pakaian, dan sekarang aku sudah siap bergegas pergi menemui sahabat lamaku, Anton.
Aku: Ton, apa kabarmu? Sudah lama tak jumpa.( sambil kutepuk pundaknya)
Anton: kabarku ya begini Mug, bisa diliat sendiri dari postur tubuhku yang sekarang...
Aku: sepertinya kamu enggak sehat... mungkin kamu terkena virus Tomcat....
Anton: Apa?? Tomcat??? (dengan wajah yang begitu terkejut)
Aku: iya tomcat, serangga yang bisa menyebabkan penyakit kulit. Kulitmu akan sakit seperti terbakar.
Anton: ini tanganku sakit, gatal sekali.... apakah mungkin sakit dan gatalnya meyebar keseluruh badanku? Dan akhirnya mmebuat akau tak nafsu makan.
Aku: Itu mungkin saja terjadi kalo kamu gag pernah mandi ton, jadi mandilah setiap hari. Tomcat akan menyerangmu jika kau enggak pernah mandi...
Anton: Ah.. jangan menyinggung kebiasaanku dulu ah.. malu aku..
Aku: tenang ton, meskipun kamu kurus kering begitu, enggak penah mandi dan sekarang Tomcat-an, aku masih sahabatmu kok..( sambil tersenyum dan memeluk erat Anton)
Anton: makasih mug, kamu sudah mau berbagi Tomcat denganku....(sambil mengusap-usapkan tanngannya yang tomcatnya padaku)
Sore itu, selepas pulang kerja. Ku kenakan topi kesayanganku, kupakai sepatu kusut pemberian tetangga. Ku ambil kunci motor yang tergantung di samping lemari pakaian, dan sekarang aku sudah siap bergegas pergi menemui sahabat lamaku, Anton.
Aku: Ton, apa kabarmu? Sudah lama tak jumpa.( sambil kutepuk pundaknya)
Anton: kabarku ya begini Mug, bisa diliat sendiri dari postur tubuhku yang sekarang...
Aku: sepertinya kamu enggak sehat... mungkin kamu terkena virus Tomcat....
Anton: Apa?? Tomcat??? (dengan wajah yang begitu terkejut)
Aku: iya tomcat, serangga yang bisa menyebabkan penyakit kulit. Kulitmu akan sakit seperti terbakar.
Anton: ini tanganku sakit, gatal sekali.... apakah mungkin sakit dan gatalnya meyebar keseluruh badanku? Dan akhirnya mmebuat akau tak nafsu makan.
Aku: Itu mungkin saja terjadi kalo kamu gag pernah mandi ton, jadi mandilah setiap hari. Tomcat akan menyerangmu jika kau enggak pernah mandi...
Anton: Ah.. jangan menyinggung kebiasaanku dulu ah.. malu aku..
Aku: tenang ton, meskipun kamu kurus kering begitu, enggak penah mandi dan sekarang Tomcat-an, aku masih sahabatmu kok..( sambil tersenyum dan memeluk erat Anton)
Anton: makasih mug, kamu sudah mau berbagi Tomcat denganku....(sambil mengusap-usapkan tanngannya yang tomcatnya padaku)
Selasa, 03 April 2012
Di Tepi Sabana Merah
melompat dan melirik lebih jauh,ke sana, ke sabana merah itu. kuperhatikan di balik rerumputan tua itu, dibalik syal jingganya, wajah itu. membiusku, meracuniku, dan kemudian memancingku melangkah, sedikit perlahan, pelan dan pelan. mata itu menengokku, seperti menuduhku, seperti mendakwaku, bahwa aku setan itu, muka iblis itu. ia mencoba merampok kesadaranku. aku tertahan, aku menahan,pada garis rasional normal, pada kata yang menampik tuduhannya, mencoba rasa netral pada pandangan kami berdua. sejenak, ia beranjak, memulangkan waktunya pada tatapan kosong ke arah sabana merah. kembali ku saksikan, ratap, ratap dan ratap gadis bersyal jingga itu, ia merintih karena ibunya menjual sedih.
Rabu, 21 Maret 2012
Seni, Muara Karya
Seni, Muara Karya
Katakan:
Aku pujangga untuk negeri tercinta
Mengubah selembar pelepah jadi sastra indah
Katakan:
aku perupa milik nusantara
Melukis wajah dunia tak lagi gundah
Katakan:
Aku penari berselendang sutera
Bergerak gemulai menimang asa
Katakan:
Aku pemusik ahli meramu nada
Nada semangat berbagi nama, indonesia...
Katakan:
Aku manusia pewaris budaya bangsa
Punya seni bermuara karya
Ya, aku orang Indonesia
Berkarakter kuat,
Dan lewat banyak seni aku hidup,
tanpa seni karakterku redup
dengan seni, mari berbuat, mari bertekad
kita jaya...
sentosa selamanya.....
In..do...ne..sia....
Wahyu L. Prastiyo
Semarang, 24 Februari 2012, 21.10 WIB
Katakan:
Aku pujangga untuk negeri tercinta
Mengubah selembar pelepah jadi sastra indah
Katakan:
aku perupa milik nusantara
Melukis wajah dunia tak lagi gundah
Katakan:
Aku penari berselendang sutera
Bergerak gemulai menimang asa
Katakan:
Aku pemusik ahli meramu nada
Nada semangat berbagi nama, indonesia...
Katakan:
Aku manusia pewaris budaya bangsa
Punya seni bermuara karya
Ya, aku orang Indonesia
Berkarakter kuat,
Dan lewat banyak seni aku hidup,
tanpa seni karakterku redup
dengan seni, mari berbuat, mari bertekad
kita jaya...
sentosa selamanya.....
In..do...ne..sia....
Wahyu L. Prastiyo
Semarang, 24 Februari 2012, 21.10 WIB
Sabtu, 25 Februari 2012
BADUT BERWAJAH GALAU
BADUT BERWAJAH GALAU
“Hey, badut ke sini kau....!” itu teman saya yang memanggil.
Saya adalah seorang badut. Itu kata seorang kawan agak lama tapi juga tidak begitu baru. Rian, itu lah namanya. Dia suka memanggil orang seenak perutnya sendiri. Kenapa yang saya bahas perut? Karena memang perutnya yang lebih menonjol dibanding anggota tubuhnya yang lain. Meskipun dia teman yang tidak baru dan tidak juga lama, tapi saya sering bercurhat ria kepadanya. Sekadar bercerita masalah sang pacar. Iya masalah yang sesekali muncul pada hubungan antara dua manusia yang kurang dapat saya jelaskan secara seksama.
Jelas sekali perutnya dia sendiri yang lebih dominan, tapi mengapa dia selalu saja memanggil saya dengan sebutan badut, lebih tepatnya badut galau. Galau merupakan istilah yang baru-baru ini mencuat, entah siapa yang memulai saya juga tidak tahu dan tidak mau tahu. Kembali lagi ke badut, dalam pikiran saya badut itu berasal dari dua kata yang penuh arti yaitu ‘BAdan’ dan ‘genDUT’. Jadi menurut saya badut itu adalah singkatan dari badan gendut. Pengertian yang sederhana seperti ini, badut adalah sesosok manusia yang memliki berat badan yang berlebih alias gendut. Sedangkan galau sendiri memilki arti yang sedikit susah dijelaskan. Tapi ijinkan saya untuk mencoba menguliti kata galau tersebut. Galau menurut saya adalah gabungan perasaan manusia yang terdiri atas gelisah, linglung(bingung), abnormal, dan untung-untungan. Seperti halnya badut tadi, galau juga disusun dari beberapa kata yang menjadi satu arti. Perasaan manusia yang muncul saat manusia gelisah, bingung atau linglung, merasa dirinya tidak normal dan perasaan tersebut tidak muncul secara rutin atau bisa disebut untung-untungan, itulah galau. Ya galau menurut saya tertunya.
Simpulan saya mengenai panggilan badut galau adalah seperti ini, saya adalah sesosok manusia berbadan gendut yang kadang berperasaan gelisah, suka bingung dan dinilai tidak normal. Simpulan itu sepertinya tidak cocok bagi saya yang berbadan kurus dan biasa-biasa saja. Tidak ada indikasi ke arah gemuk. Saya juga tidak merasa sering gelisah dan suka bingung. Saya merasa normal-normal saja dan merasa baik dengan diri sendiri. Pertanyaan yang belum terjawab, mengapa Rian memanggil saya Badut Galau, sedangkan saya sendiri tidak merasa seperti badut yang sedang galau?
Jujur , sebenarnya saya sendiri tidak suka disebut atau dipanggil sebagai badut, apalagi badut galau. Saking kesalnya saya bertekad untuk mempertanyakannya ke Rian. Iya, bertanya tentang julukan badut galau yang diberiknnya kepada saya.
“yan, kamu pernah lihat badut?” pertanyaan pertama dariku.
“seringlah, hampir tiap hari aku ketemu...” jawab rin sambil melirik
“yan, apakah kau pernah galau?” pertanyaan kedua.
“enggak, yang sering galau tuh temenku”
“kenapa kamu nyebut aku badut galau?” pertanyaan ketiga.
“karena kau itu temenku yang hampir tiap hari aku temui....” sambil berlalu dan pergi.
Dan sepertinya saya merasa galau medengar jawaban terakhirnya.........
Semarang, 25 Februari 2012
“Hey, badut ke sini kau....!” itu teman saya yang memanggil.
Saya adalah seorang badut. Itu kata seorang kawan agak lama tapi juga tidak begitu baru. Rian, itu lah namanya. Dia suka memanggil orang seenak perutnya sendiri. Kenapa yang saya bahas perut? Karena memang perutnya yang lebih menonjol dibanding anggota tubuhnya yang lain. Meskipun dia teman yang tidak baru dan tidak juga lama, tapi saya sering bercurhat ria kepadanya. Sekadar bercerita masalah sang pacar. Iya masalah yang sesekali muncul pada hubungan antara dua manusia yang kurang dapat saya jelaskan secara seksama.
Jelas sekali perutnya dia sendiri yang lebih dominan, tapi mengapa dia selalu saja memanggil saya dengan sebutan badut, lebih tepatnya badut galau. Galau merupakan istilah yang baru-baru ini mencuat, entah siapa yang memulai saya juga tidak tahu dan tidak mau tahu. Kembali lagi ke badut, dalam pikiran saya badut itu berasal dari dua kata yang penuh arti yaitu ‘BAdan’ dan ‘genDUT’. Jadi menurut saya badut itu adalah singkatan dari badan gendut. Pengertian yang sederhana seperti ini, badut adalah sesosok manusia yang memliki berat badan yang berlebih alias gendut. Sedangkan galau sendiri memilki arti yang sedikit susah dijelaskan. Tapi ijinkan saya untuk mencoba menguliti kata galau tersebut. Galau menurut saya adalah gabungan perasaan manusia yang terdiri atas gelisah, linglung(bingung), abnormal, dan untung-untungan. Seperti halnya badut tadi, galau juga disusun dari beberapa kata yang menjadi satu arti. Perasaan manusia yang muncul saat manusia gelisah, bingung atau linglung, merasa dirinya tidak normal dan perasaan tersebut tidak muncul secara rutin atau bisa disebut untung-untungan, itulah galau. Ya galau menurut saya tertunya.
Simpulan saya mengenai panggilan badut galau adalah seperti ini, saya adalah sesosok manusia berbadan gendut yang kadang berperasaan gelisah, suka bingung dan dinilai tidak normal. Simpulan itu sepertinya tidak cocok bagi saya yang berbadan kurus dan biasa-biasa saja. Tidak ada indikasi ke arah gemuk. Saya juga tidak merasa sering gelisah dan suka bingung. Saya merasa normal-normal saja dan merasa baik dengan diri sendiri. Pertanyaan yang belum terjawab, mengapa Rian memanggil saya Badut Galau, sedangkan saya sendiri tidak merasa seperti badut yang sedang galau?
Jujur , sebenarnya saya sendiri tidak suka disebut atau dipanggil sebagai badut, apalagi badut galau. Saking kesalnya saya bertekad untuk mempertanyakannya ke Rian. Iya, bertanya tentang julukan badut galau yang diberiknnya kepada saya.
“yan, kamu pernah lihat badut?” pertanyaan pertama dariku.
“seringlah, hampir tiap hari aku ketemu...” jawab rin sambil melirik
“yan, apakah kau pernah galau?” pertanyaan kedua.
“enggak, yang sering galau tuh temenku”
“kenapa kamu nyebut aku badut galau?” pertanyaan ketiga.
“karena kau itu temenku yang hampir tiap hari aku temui....” sambil berlalu dan pergi.
Dan sepertinya saya merasa galau medengar jawaban terakhirnya.........
Semarang, 25 Februari 2012
Rabu, 08 Februari 2012
Biar Aku Jelaskan,
Aku diam dalam sebuah lubang
kau pun ikut diam sembari memandang
kau kira aku sedang nikmat berenag
mengarungi genangan dengan tenang
dan mengelabuhi diriku yang sudah hilang
sebentar, biar aku jelaskan sayang
ini kubangan lama penuh kenang
perangkai dosa dulu terkikis terbuang
perangaimu sungguh cengang
sedikit merajuk tapi bukan memikul tegang
Sebentar, Biar aku jelaskan sayang
biar kita bisa berpegang
menikmati ini dengan riang
kau pun ikut diam sembari memandang
kau kira aku sedang nikmat berenag
mengarungi genangan dengan tenang
dan mengelabuhi diriku yang sudah hilang
sebentar, biar aku jelaskan sayang
ini kubangan lama penuh kenang
perangkai dosa dulu terkikis terbuang
perangaimu sungguh cengang
sedikit merajuk tapi bukan memikul tegang
Sebentar, Biar aku jelaskan sayang
biar kita bisa berpegang
menikmati ini dengan riang
Rabu, 18 Januari 2012
Senin, 16 Januari 2012
Langganan:
Postingan (Atom)