Rabu, 30 Desember 2009

Singkat kata

terinisial berupa kata
semalam karena dusta daripadanya

teruntuhkan dengan berkata
keluh nyanyianmu tengah sengaja memberontak padaku
pada panglima perang pagi buta

teringatlah sebuah kata
untuk menjinakkan kau tanpa daya

Selasa, 20 Oktober 2009

Semburat rekat berjelegat
menggigil gigit kulit mayat

aku dikenainya tepat
tak sempat untuk ungkit pekat
pesanan setan menjdikan aku hilang halal
dan jadilah aku menyan,
amunisi genjatan perang

maling siksa untuk terbiasa
mendekat bersalaman pada manusia
akulah yang teraniaya
apa lagi cinta yang tak berguna,

Jumat, 25 September 2009

Kunang berdiam diri

kunang mengerang diam
melipat sayap-sayap rawanya pelan

mulutku mengerucut ciut melihatnya
terang dilihatnya, tidak jika didengarnya
aq ingin mencoba menciumnya
tapi ukuranku tak memenuhi baginya

kunang bergerak lunglai
tubuhnya sedikit memuai

aku terpaksa tega
karena aq tak bisa rela karenya

Minggu, 16 Agustus 2009

Aku Ingin ke Sawah Pakai Sandal

Aku punya sandal hanya sebelah
telah ku pakai sambil lelah
tapi tak ke sawah,

ketika ku lihat sawah
begitu mewah,
aku sedikit malu melangkah...

aku ingin pergi kesawah...

aku ingin pergi ke sawah pakai sandal
meskipun hanya sebelah

kapan ijinnya ku peroleh???

Rabu, 12 Agustus 2009

Hak Penuh

Mengenalmu dengan hak penuh dariku,

Bukan aku harus memohon haknya,

Apa pula untuk merebutnya...

Niscaya dosanya akan memanggilku....

Kamis, 30 Juli 2009

Teriakkan Setan

teriakan itu bukan berasal dari,
magis-magis surga yang membawanya,

teriakan itu berasal dari kemunkarannya,
yang hakikatnya menyamai sengatan iblis,

bukan teriakan itu,
untuk dia yang menjadi api,
yang membakar menggegam sekam,

mendengarnya melunturkan keberhargaannya dia,
di mana ia dilahirkan manusia yang berbuah ganda,
dan manusia itu meneriakannya lagi untukku.....

Rabu, 29 Juli 2009

senandung senja

Senja ini meredup
Mata sang mentari pun telah mengantuk
Ingin tidur iringi senandung langit

Perlahan diam…
Kaki sang ayam melenggang pelan
Menuju perebahan kandang
Sementara itu…
Anak capung terbang ling-lung
Mencari dimana sarangnya terbawa gelap

Tiada suara..
Hanya anak kecil yang merengek pelan
Bersembunyi di balik tumpukan bambu
Ia menahan isak
Karena bunga yang disukainya pergi
Dibawa teman sendiri

Tak ada yang mengusik kegundahannya
Hingga sang ayam bangun dari tidurnya
Hingga si capung menentukan sarangnya

senandung lara

Ketika mata ini sayup
Bias-bias kaca dimakan redup
Saat telinga ini perih
Suara kucing terjepit tak dapat dilirih

Kadang tubuh ini lemas
Mengejar bentuk berwarna emas
Kala otak ini bermimpi
Tiada hati yang miliki tepi

Dimana tangan ini menaruh
Sayap-sayap lisan akan rapuh
Serentak kaki ini turun
Hingga hidup tak lagi beralun

Mengerang punggung ini sakit
Tertimpa sauh berbukit-bukit
Kemudian jari-jari ini lumpuh
Karena hati ini telah melepuh

Pesan Suami Liar

Sayang,
Malam ini aku tak pulang
Uangku ku gadaikan
Di belahan dada
Di pangkal paha
Gadis diskonan pinggir jalan

Sayang,
Nanti pagi aku baru pulang
Libidoku tertinggal
pada mamah nakal
pada tante yang sakit gatal
Butuh obat dariku yang binal

sayang,
mungkin juga besok sore aku
baru datang
isi celanaku terbawa
pada dua wanita
pada dekapan janda yang mengaku perawan desa
Sayang,
Sudah dulu,
Aku terburu nafsu
Ingin mencicipi susu

Aku Berhenti Dari...

Kusebar bedak-bedakku
Kuserut gincu-gincuku
Ku buang penyangga payudaraku
kucoba bergagah sesuai kelaminku

Ku berharap dipecat jadi penjual nafsu

Jawaban Istri Setia

Mas,
Kapanpun akupulang
Aku tega menendang
Burungmu yang terbang
Menempel di kembang ilalang

Mas,
Jika kau telah pulang
aku akan racikkan
Racun bisa mematikan
Kupastikan kau merasakan

Tuan Gila Cinta yang Menawan

Dan usailah penantian
Dia, dia, dia, dan dia
Menurut padaku
Pada kepalsuan yang aku tawarkan

Mereka aku tawan
Dan asyiknya tak melawan
Bisa kumainkan
Sisi-sisinya perawan
Olehku sang pejantan
Tuan gila cinta yang menawan

Rabu, 30 Desember 2009

Singkat kata

terinisial berupa kata
semalam karena dusta daripadanya

teruntuhkan dengan berkata
keluh nyanyianmu tengah sengaja memberontak padaku
pada panglima perang pagi buta

teringatlah sebuah kata
untuk menjinakkan kau tanpa daya

Selasa, 20 Oktober 2009

Semburat rekat berjelegat
menggigil gigit kulit mayat

aku dikenainya tepat
tak sempat untuk ungkit pekat
pesanan setan menjdikan aku hilang halal
dan jadilah aku menyan,
amunisi genjatan perang

maling siksa untuk terbiasa
mendekat bersalaman pada manusia
akulah yang teraniaya
apa lagi cinta yang tak berguna,

Jumat, 25 September 2009

Kunang berdiam diri

kunang mengerang diam
melipat sayap-sayap rawanya pelan

mulutku mengerucut ciut melihatnya
terang dilihatnya, tidak jika didengarnya
aq ingin mencoba menciumnya
tapi ukuranku tak memenuhi baginya

kunang bergerak lunglai
tubuhnya sedikit memuai

aku terpaksa tega
karena aq tak bisa rela karenya

Minggu, 16 Agustus 2009

Aku Ingin ke Sawah Pakai Sandal

Aku punya sandal hanya sebelah
telah ku pakai sambil lelah
tapi tak ke sawah,

ketika ku lihat sawah
begitu mewah,
aku sedikit malu melangkah...

aku ingin pergi kesawah...

aku ingin pergi ke sawah pakai sandal
meskipun hanya sebelah

kapan ijinnya ku peroleh???

Rabu, 12 Agustus 2009

Hak Penuh

Mengenalmu dengan hak penuh dariku,

Bukan aku harus memohon haknya,

Apa pula untuk merebutnya...

Niscaya dosanya akan memanggilku....

Kamis, 30 Juli 2009

Teriakkan Setan

teriakan itu bukan berasal dari,
magis-magis surga yang membawanya,

teriakan itu berasal dari kemunkarannya,
yang hakikatnya menyamai sengatan iblis,

bukan teriakan itu,
untuk dia yang menjadi api,
yang membakar menggegam sekam,

mendengarnya melunturkan keberhargaannya dia,
di mana ia dilahirkan manusia yang berbuah ganda,
dan manusia itu meneriakannya lagi untukku.....

Rabu, 29 Juli 2009

senandung senja

Senja ini meredup
Mata sang mentari pun telah mengantuk
Ingin tidur iringi senandung langit

Perlahan diam…
Kaki sang ayam melenggang pelan
Menuju perebahan kandang
Sementara itu…
Anak capung terbang ling-lung
Mencari dimana sarangnya terbawa gelap

Tiada suara..
Hanya anak kecil yang merengek pelan
Bersembunyi di balik tumpukan bambu
Ia menahan isak
Karena bunga yang disukainya pergi
Dibawa teman sendiri

Tak ada yang mengusik kegundahannya
Hingga sang ayam bangun dari tidurnya
Hingga si capung menentukan sarangnya

senandung lara

Ketika mata ini sayup
Bias-bias kaca dimakan redup
Saat telinga ini perih
Suara kucing terjepit tak dapat dilirih

Kadang tubuh ini lemas
Mengejar bentuk berwarna emas
Kala otak ini bermimpi
Tiada hati yang miliki tepi

Dimana tangan ini menaruh
Sayap-sayap lisan akan rapuh
Serentak kaki ini turun
Hingga hidup tak lagi beralun

Mengerang punggung ini sakit
Tertimpa sauh berbukit-bukit
Kemudian jari-jari ini lumpuh
Karena hati ini telah melepuh

Pesan Suami Liar

Sayang,
Malam ini aku tak pulang
Uangku ku gadaikan
Di belahan dada
Di pangkal paha
Gadis diskonan pinggir jalan

Sayang,
Nanti pagi aku baru pulang
Libidoku tertinggal
pada mamah nakal
pada tante yang sakit gatal
Butuh obat dariku yang binal

sayang,
mungkin juga besok sore aku
baru datang
isi celanaku terbawa
pada dua wanita
pada dekapan janda yang mengaku perawan desa
Sayang,
Sudah dulu,
Aku terburu nafsu
Ingin mencicipi susu

Aku Berhenti Dari...

Kusebar bedak-bedakku
Kuserut gincu-gincuku
Ku buang penyangga payudaraku
kucoba bergagah sesuai kelaminku

Ku berharap dipecat jadi penjual nafsu

Jawaban Istri Setia

Mas,
Kapanpun akupulang
Aku tega menendang
Burungmu yang terbang
Menempel di kembang ilalang

Mas,
Jika kau telah pulang
aku akan racikkan
Racun bisa mematikan
Kupastikan kau merasakan

Tuan Gila Cinta yang Menawan

Dan usailah penantian
Dia, dia, dia, dan dia
Menurut padaku
Pada kepalsuan yang aku tawarkan

Mereka aku tawan
Dan asyiknya tak melawan
Bisa kumainkan
Sisi-sisinya perawan
Olehku sang pejantan
Tuan gila cinta yang menawan