Sabtu, 02 Januari 2010

Pesan Suami Liar dalam Antlogi Puisi, Cerpen, dan Drama


Bangku Keras itu...


Bangku keras itu tegak beringas
Bangku keras itu masih waras
Padahal, kemarin...
Ku sepuhkan badanku di sana
Ku leburkan tanganku di mejanya
Berharap ilmu tumbuh dengan sendirinya
Bangku itu hanya sedikit berbekas
Bangku itu masih saja keras
Padahal, hari ini pun...
Ku benturkan kepalaku di sana
Ku kaitkan otakku di atasnya
Berharap dunia membuka dengan sendirinya
Besokpun demikian
Bangku keras itu bahkan lebih tegas
Mengawalku terpaku menimba ilmu
Di kampus semu bermerk sutera ungu


180908


Ini Kata Mahasiswa


Merdeka!
Sayup-sayup kata jujur terlontar
Ketika hanya mereka tak dihampiri pemintar
Merdeka!
Tetap bergema tanpa ragu
Ketika selembar kertas menggantikan waktu mereka satu kali
Merdeka!
Kata itu kenbali terdengar dalam hati
Ketika pengumuman menghapus waktu mereka kedua kali
Merdeka!
Sekali lagi berkumandang di batin
Ketika surat libur keluar dari kandangnya

Merdeka?
Mungkin mahasiswa hanya bisa berkata itu..
230908


Jalan Busuk !


Brak... gubrak....
Bunyi itu membengkakkan telinga
Seorang yang mengaku mahasiswa terjatuh
Ia menyalak...
Layaknya anjing galak
Tak merasa sakit, katanya...
Padahal lutut dan kepalanya bengkak..
Ia malah menoleh
Tak peduli siapapun
Kemudian,
Memaki jalan di kampusnya
Jalan busuk !!
Tapi, yang sebenarnya...
Mungkin Ia tak sabar
Untuk menghabisi orang
yang mengaku pak dekan
Dan bertanya...
Mengapa kampusku demikian berbahaya?
230908


Sarang Walet


Tercecer...
Pasir hitam tercecer....
Kulit bata mengelupas
Tongkat bambu mulai lepas
Dan besi tipis tak juga di las
Itu nyata...
Ada...
Di seberang kampusku
Mungkin itu sengaja.......
Kotak-kotak semen menjulang
Hanya bagian keterlambatan panjang
Dari bualan-bualan orang berwajah riang
Pelipur hati mahasiswa yang bimbang
Tanyakan untuk apa uang mereka?
240908

Di Bawah Langit Malam


Terlentang
Diam
Hanya memandang
Tepi-tepi langit malam
Berlian-berlian
Ku kirimi senyuman
121208



Tuan Gila Cinta yang Menawan


Dan usailah penantian
Dia, dia, dia dan dia
Menurut padaku
Pada kepalsuan yang aku tawarkan
Mereka aku tawan
Dan asyiknya tak melawan
Bisa kumainkan
Sisi- sisinya perawan
Olehku sang pejantan
Tuan gila cinta yang menawan
281108


Sepanjang Banaran-Sekaran


Pelan-pelan ku garis pinggiran jalan sakaran banaran, ku rantai kaki mengajakmu berjalan mengisi kesendirian.
Kita lalui malam yang kali ini tanpa bintang
Dengan pucuk angan yang membuat bulan bersembunyi di sudut utara lintang
Kita belah simfoni angin yang Bengal
Yang merobek perisai malam
Dengan kehangatan tatapan yang membuat para petualang malam kesal.Ku kayuh suasana riuh untuk memenangi hatimu penuh, lalu ku bacakan kisah dulu,Yang buatku pilu, berharap kau mengerti pintaku yang melulu itu, tak mau berubah.
131208


Pesan Suami Liar


Sayang,
Malam ini aku tak pulang
Uangku ku gadaikan
Di belahan dada
Di pangkal paha
Gadis diskonan pinggir jalan
Sayang,
Nanti pagi aku baru pulang
Libidoku tertinggal
pada mamah nakal
pada tante yang sakit gatal
Butuh obat dariku yang binal
sayang,
mungkin juga besok sore aku
baru datang
isi celanaku terbawa
pada dua wanita
pada dekapan janda yang mengaku perawan desa
Sayang,
Sudah dulu,
Aku terburu nafsu
Ingin mencicipi susu
111008


Jawaban Istri Setia


Mas,
Kapanpun kau pulang
Aku tega menendang
Burungmu yang terbang
Menempel di kembang ilalang
Mas,
Jika kau telah pulang
Aku akan racikan
Racun bisa mematikan
Ku pastikan kau merasakan
121008



Titah Pulang


Turun dari kayangan
mendadak ia terbang
datang,
tapi hanya diangan
ku merasa dirinya kembali
kembali menuntut mimpi
mimpi yang tiada kembali
kembali ke bidadari mimpi
kurang ia berkenan
melihat aku bosan
menunggu titahnya pulang
hanya bisa aku bilang
kembalikan hatiku yang hilang
260908


Rona Kemukus


Terlena matanya
Membungkus rona kemukus
Begitu perangainya halus
Aku mengaku,
Aku gila dalam tulus
031208


Untukmu seseorang
persembahan untuk Dahlia


Untukmu seseorang,
kata-kata tak sempat terbaca
tak sempat terucap dilisan nista
Untukmu sesorang,
bunyi-bunyi tak sempat terdengar
tak sempat tersahut daun telinga
Untukmu seseorang,
langkah-langkah tak sempat terarah
tak sempat terukur mata panah
Untukmu seseorang,
benang-benang tak sempat terenda
tak sempat terikat tali jiwa
Untukmu seseorang
isi hati yang tak sempat tercurah
tak sempat mengertimu pernah
untukmu seseorang,
jerit hatiku berkata "cinta"

290908


Kembalikan Padaku


Untuk para penguasa
Kembalikan padaku,
wahai penghuni istana semu
kepulan janjimu
makin merangkap-rangkap
tak mudah tuk ditangkap
Kembalikan amanatku
wahai para pemimpin tabu
Tekuk bijakmu
makin buatku merangkak-rangkak
tak berjalan tegak
Kembalikan hidupku
wahai tukang korup baru
rauk tangan dosamu
makin menekan sengsaraku
tak kuatku berlalu
kembalikan padaku,

260908


Lepisi


Masih waktu sahur
Adikku nonton lepisi
Sebelum dzuhur
Masih di depan lepisi
Meski pandangan kabur
Ia tetap menikmati lepisi
Mau mendengkur
Masih saja membawa lepisi
Untung acaranya sesuai umur
Kalo tidak,
Lepisi akan ku buang ke sumur
151108


Tarot Penjagal
Tarot-tarot melotot
Kemudian menggerayangi
Mencoba menarik urat malu
Dalam lambungku
Putuslah….
Tegun dan hentak kaki, sambilnya
Kemudian ku terkungkung
Nasibku tak bertentu
Dengarlah tarot-tarot menjagalku
131109


Parade Pinggir Jalan
Pameran nama di pinggir jalan
Menambah "semrawut" zaman
Yang sudah edan
Punya belakang berbeda
Kuning
Biru
Merah
Hijau
Jingga
Ada juga….
Nama calon penguasa yang rakus
Pantasnya di bungkus
Di buang ke kakus
121208



Parade Pinggir Jalan II
Sampai penuh
Sampah di jalanku
Kotak kain kecil besar warna warni
Beredar memusingkan mata ini
"ada nomornya untuk dicoblos"
"ah…paling hanya ceplas ceplos"
"Ada namanya juga loh…"
"sama saja tak dapat dipercaya "
121208








Jika Pemilu
Tak sedia Uang
Musim ini musimnya
Pemilu
Tak ada uang tak mampu
Malu
Aku tak mau tahu pemilu
Jika tak sedia uang untukku
Atas nama,
Aku,dari rakyatmu…

121208





crik....kicrik....
"crik...crik....crik....kicrik..."
"pak...dum...dum...pak...dum..."
tingkahnya tak karuan
"crik..crik..crik...kicrik..."
"pak...dum...dum....pak....dum"
nyanyian mungil mulutnya
merengek pelan
meminta uang
251108




Biang…
Sekelebat terang benderang
Penyebab nyawa melayang
aku tidur telanjang
berpacu waktu untuk pulang
masih garang parang pedang
aku takut untuk diserang
tiga kali aku mengerang
paruh waktu hanya bayang
Ku tertinggal lagi perang
karna diriku tiada biang
memang sayang.....
270908




Ajakan Mati
Aku pulang...
Serunai alam sambut hirup
persilakan nafasku hidup
Aku kembali
Rumah pohonku berseri-seri
menungguku memperbaiki
tapi tak jadi
Aku datang lagi
di petang dekat pagi
di bayang untuk pergi
aku pulang
hanya sekedar mengajak mati
300908


Di Tengah Merah
Saat di antara hidup dan mati
Secerah merah
Diambang pecah
Aku berdiri untuk cegah
dan tidur ditengah gerah
api berunggun-unggun
berduyun-duyun
sekelilingku berkobar-kobar
merah secerah merah
segeram hitam
diambang kelam
aku tenggelam diam
dan tidur tak terpejam
pasrah,
tulangku jadi abu,
bau,
251108
Ketika Tak Kuasa
Kisah tragis seorang teman
Sudahi aku….
Ku telah meracun
Ku jangkitkan vaksin-vaksin kematian
Dengan tarian sperma-sperma kecilku
yang tumbuh menggerutu di rahimmu
sebenarnya,
mereka tak ingin lepas dari kandung kemihku
sudahi aku…
ku telah membisa
ku tuangkan liur-liur neraka
dengan bengisnya otot-otot pemaluku
yang merasuk masuk menusuk perutmu
tapi sebenarnya,
mereka tak ingin lepas dari tulang rusukku
031208
Untuk Para Perempuan
Siapkan,
Siapkan,
Baju-bajuku di bawah bantal
Aku akan datang saat kau sebal
Sisihkan,
Sisihkan,
Makanan minumanku di tepi meja
Aku akan ambil saat kau terjaga
Bersihkan,
Bersihkan,
Kedua sepatuku di bawah lututku
Aku akan tinggal saat kau jenuh
Bukakan,
Bukakan,
Longgarnya celanamu di depanku
Aku akan jelajahi isinya saat kau mau
Letakkan,
Letakkan,
Telapak tanganmu di bahuku yang kanan
Aku akan pegang saat kau hilang ingatan
Biarkan,
Biarkan,
Kecup kecup sayangku di keningmu
Aku akan tambah saat kau jemu
Ingatkan,
Ingatkan,
Kelelakianku yang lupa padamu
Aku akan perbaiki hanya untukmu
Sampaikan,
Sampaikan,
Terimakasihku yang masih di lisan
Aku akan ucapkan di hatimu kemudian
Saksikan,
Saksikan,
Keperkasaanku yang haus di birahimu
Aku akan tunjukan saat kau memintaku
Rasakan,
Rasakan,
Belaian sayangku di ringkihnya hati kau punya
Aku akan lakukan selalu saat kau rasakan teraniaya

131208












Aku Masih Dikira
Orang Gila
Hujan kali ini aku sendiri
Duduk diantara dinding-dinding besi
Mencubit rumput yang menusuk kaki
Basah sendiri aku alami
Disoraki mata-mata yang mengamati
Tipis daur ulang mukaku ini
Lemparan batu seakan menguji
Betapa kering kerut tubuh ini
Yang hanya di tutup perca tak bersisi
Dan ternyata
aku masih dikira orang gila
151208


Aku Berhenti dari …
Kusebar bedak-bedakku
Kuserut gincu-gincuku,
Kubuang penyangga payudaraku
Kucoba bergagah sesuai kelaminku
Kuberharap dipecat dari penjual nafsu
131208











Lekat Waktu
Dag dig dag…
Jarum kecil di tangan berlari mengejar
Seakan aku perlu dihajar
Waktu-waktuku terlihat lekat
Buatku bersiaga untuk nekat
Ahhh…..
Bangsat….
Angka-angka itu beranjak nyata
Menimpaku buta
Menindasku tanpa berkata:
"bersiap-siaplah untuk meregang nyawa "
181208



Aku Lupa Mandi
Aku lupa mandi hari ini
Tempayan airku kosong mlompong
Mungkin sudah bolong
Sabun wangiku tinggal secuil
Ku pakai sambil menggigil
Handuk bututku melarut
Ku pakai sampai ke lutut
Bau…
Karnaku lupa membasuh tubuhku
131108




Dari Seorang Wartawan Irak
Rasakan lemparan sepatu kulitku
Tuan Bush,
Brak…..!!
Ah… ternyata tak kena mukamu
yang mirip senjata nuklir itu
ku lempar lagi yang kiri untukmu
Tuan Bush,
brak…!!
Kenapa kau menghindar?
Padahal sudah ku incar
Kepala putihmu
Yang telah memerahdarahkan
Bangsa-bangsaku…
Nantikan lagi lemparan sepatuku
Untukmu yang ketiga kali
Tuan Bush,
Lain kali,
` 171208
Pitam
Kelengkeng kecil bernoktah hitam
Menyela tenggorokan
Seketika itu pula,
Aku tersedak
Dak,
Dak,
Aku melihat
Setan itu masuk,
Membelaimu penuh nafsu
Kelemahanmu membuatku pitam
121208







Ujung Timur Jl. Merbabu

Ujung timur jalan merbabu
Sore itu
Dengan derap suara jantung
Ku lukis patung cakrawala
Ku tanam bunga kerdil disampingku
Di alas aspal setengah membatu
Petang itu
Dengan hirup lirih nafas
Ku sapu daun terbang layu
Ku matikan jenuh rasa menunggu
Tak mauku
Duduk termangu
Menunggu kau
Sayup menghinaku
231208
Nyanyian Iblis
Dia kubelai dengan roman-roman kemunafikan
Dengan tangan beringas bekakas kurang waras
Dia kumaki dengan sajak-sajak kemunkaran
Dengan lidah kalengan setengah terperban
Dia kutusuk dengan raut-raut kesesatan
Dengan tanduk cula belanga setan
Dia kusiksa dengan desah-desah kedzoliman
Dengan cemeti-cemeti peluntur iman
Dia akan jadikan pelapis dinding neraka
281208




Anak rokok
Serbuk jatuh
Gedebuk..
Mabuk
Ia ngantuk
Terpaksa batuk
Sepah serapah
Punya celah
Tertangkap ia lelah
Sapu pasrah
Ngepul asap….
Perisai mulutnya kuning
Akhirnya ia meratap
Batang tembakau
Rasanya memang sedap
Ia masih kanak
Belum bisa tahan konak
231208

Tidak ada komentar:

Sabtu, 02 Januari 2010

Pesan Suami Liar dalam Antlogi Puisi, Cerpen, dan Drama


Bangku Keras itu...


Bangku keras itu tegak beringas
Bangku keras itu masih waras
Padahal, kemarin...
Ku sepuhkan badanku di sana
Ku leburkan tanganku di mejanya
Berharap ilmu tumbuh dengan sendirinya
Bangku itu hanya sedikit berbekas
Bangku itu masih saja keras
Padahal, hari ini pun...
Ku benturkan kepalaku di sana
Ku kaitkan otakku di atasnya
Berharap dunia membuka dengan sendirinya
Besokpun demikian
Bangku keras itu bahkan lebih tegas
Mengawalku terpaku menimba ilmu
Di kampus semu bermerk sutera ungu


180908


Ini Kata Mahasiswa


Merdeka!
Sayup-sayup kata jujur terlontar
Ketika hanya mereka tak dihampiri pemintar
Merdeka!
Tetap bergema tanpa ragu
Ketika selembar kertas menggantikan waktu mereka satu kali
Merdeka!
Kata itu kenbali terdengar dalam hati
Ketika pengumuman menghapus waktu mereka kedua kali
Merdeka!
Sekali lagi berkumandang di batin
Ketika surat libur keluar dari kandangnya

Merdeka?
Mungkin mahasiswa hanya bisa berkata itu..
230908


Jalan Busuk !


Brak... gubrak....
Bunyi itu membengkakkan telinga
Seorang yang mengaku mahasiswa terjatuh
Ia menyalak...
Layaknya anjing galak
Tak merasa sakit, katanya...
Padahal lutut dan kepalanya bengkak..
Ia malah menoleh
Tak peduli siapapun
Kemudian,
Memaki jalan di kampusnya
Jalan busuk !!
Tapi, yang sebenarnya...
Mungkin Ia tak sabar
Untuk menghabisi orang
yang mengaku pak dekan
Dan bertanya...
Mengapa kampusku demikian berbahaya?
230908


Sarang Walet


Tercecer...
Pasir hitam tercecer....
Kulit bata mengelupas
Tongkat bambu mulai lepas
Dan besi tipis tak juga di las
Itu nyata...
Ada...
Di seberang kampusku
Mungkin itu sengaja.......
Kotak-kotak semen menjulang
Hanya bagian keterlambatan panjang
Dari bualan-bualan orang berwajah riang
Pelipur hati mahasiswa yang bimbang
Tanyakan untuk apa uang mereka?
240908

Di Bawah Langit Malam


Terlentang
Diam
Hanya memandang
Tepi-tepi langit malam
Berlian-berlian
Ku kirimi senyuman
121208



Tuan Gila Cinta yang Menawan


Dan usailah penantian
Dia, dia, dia dan dia
Menurut padaku
Pada kepalsuan yang aku tawarkan
Mereka aku tawan
Dan asyiknya tak melawan
Bisa kumainkan
Sisi- sisinya perawan
Olehku sang pejantan
Tuan gila cinta yang menawan
281108


Sepanjang Banaran-Sekaran


Pelan-pelan ku garis pinggiran jalan sakaran banaran, ku rantai kaki mengajakmu berjalan mengisi kesendirian.
Kita lalui malam yang kali ini tanpa bintang
Dengan pucuk angan yang membuat bulan bersembunyi di sudut utara lintang
Kita belah simfoni angin yang Bengal
Yang merobek perisai malam
Dengan kehangatan tatapan yang membuat para petualang malam kesal.Ku kayuh suasana riuh untuk memenangi hatimu penuh, lalu ku bacakan kisah dulu,Yang buatku pilu, berharap kau mengerti pintaku yang melulu itu, tak mau berubah.
131208


Pesan Suami Liar


Sayang,
Malam ini aku tak pulang
Uangku ku gadaikan
Di belahan dada
Di pangkal paha
Gadis diskonan pinggir jalan
Sayang,
Nanti pagi aku baru pulang
Libidoku tertinggal
pada mamah nakal
pada tante yang sakit gatal
Butuh obat dariku yang binal
sayang,
mungkin juga besok sore aku
baru datang
isi celanaku terbawa
pada dua wanita
pada dekapan janda yang mengaku perawan desa
Sayang,
Sudah dulu,
Aku terburu nafsu
Ingin mencicipi susu
111008


Jawaban Istri Setia


Mas,
Kapanpun kau pulang
Aku tega menendang
Burungmu yang terbang
Menempel di kembang ilalang
Mas,
Jika kau telah pulang
Aku akan racikan
Racun bisa mematikan
Ku pastikan kau merasakan
121008



Titah Pulang


Turun dari kayangan
mendadak ia terbang
datang,
tapi hanya diangan
ku merasa dirinya kembali
kembali menuntut mimpi
mimpi yang tiada kembali
kembali ke bidadari mimpi
kurang ia berkenan
melihat aku bosan
menunggu titahnya pulang
hanya bisa aku bilang
kembalikan hatiku yang hilang
260908


Rona Kemukus


Terlena matanya
Membungkus rona kemukus
Begitu perangainya halus
Aku mengaku,
Aku gila dalam tulus
031208


Untukmu seseorang
persembahan untuk Dahlia


Untukmu seseorang,
kata-kata tak sempat terbaca
tak sempat terucap dilisan nista
Untukmu sesorang,
bunyi-bunyi tak sempat terdengar
tak sempat tersahut daun telinga
Untukmu seseorang,
langkah-langkah tak sempat terarah
tak sempat terukur mata panah
Untukmu seseorang,
benang-benang tak sempat terenda
tak sempat terikat tali jiwa
Untukmu seseorang
isi hati yang tak sempat tercurah
tak sempat mengertimu pernah
untukmu seseorang,
jerit hatiku berkata "cinta"

290908


Kembalikan Padaku


Untuk para penguasa
Kembalikan padaku,
wahai penghuni istana semu
kepulan janjimu
makin merangkap-rangkap
tak mudah tuk ditangkap
Kembalikan amanatku
wahai para pemimpin tabu
Tekuk bijakmu
makin buatku merangkak-rangkak
tak berjalan tegak
Kembalikan hidupku
wahai tukang korup baru
rauk tangan dosamu
makin menekan sengsaraku
tak kuatku berlalu
kembalikan padaku,

260908


Lepisi


Masih waktu sahur
Adikku nonton lepisi
Sebelum dzuhur
Masih di depan lepisi
Meski pandangan kabur
Ia tetap menikmati lepisi
Mau mendengkur
Masih saja membawa lepisi
Untung acaranya sesuai umur
Kalo tidak,
Lepisi akan ku buang ke sumur
151108


Tarot Penjagal
Tarot-tarot melotot
Kemudian menggerayangi
Mencoba menarik urat malu
Dalam lambungku
Putuslah….
Tegun dan hentak kaki, sambilnya
Kemudian ku terkungkung
Nasibku tak bertentu
Dengarlah tarot-tarot menjagalku
131109


Parade Pinggir Jalan
Pameran nama di pinggir jalan
Menambah "semrawut" zaman
Yang sudah edan
Punya belakang berbeda
Kuning
Biru
Merah
Hijau
Jingga
Ada juga….
Nama calon penguasa yang rakus
Pantasnya di bungkus
Di buang ke kakus
121208



Parade Pinggir Jalan II
Sampai penuh
Sampah di jalanku
Kotak kain kecil besar warna warni
Beredar memusingkan mata ini
"ada nomornya untuk dicoblos"
"ah…paling hanya ceplas ceplos"
"Ada namanya juga loh…"
"sama saja tak dapat dipercaya "
121208








Jika Pemilu
Tak sedia Uang
Musim ini musimnya
Pemilu
Tak ada uang tak mampu
Malu
Aku tak mau tahu pemilu
Jika tak sedia uang untukku
Atas nama,
Aku,dari rakyatmu…

121208





crik....kicrik....
"crik...crik....crik....kicrik..."
"pak...dum...dum...pak...dum..."
tingkahnya tak karuan
"crik..crik..crik...kicrik..."
"pak...dum...dum....pak....dum"
nyanyian mungil mulutnya
merengek pelan
meminta uang
251108




Biang…
Sekelebat terang benderang
Penyebab nyawa melayang
aku tidur telanjang
berpacu waktu untuk pulang
masih garang parang pedang
aku takut untuk diserang
tiga kali aku mengerang
paruh waktu hanya bayang
Ku tertinggal lagi perang
karna diriku tiada biang
memang sayang.....
270908




Ajakan Mati
Aku pulang...
Serunai alam sambut hirup
persilakan nafasku hidup
Aku kembali
Rumah pohonku berseri-seri
menungguku memperbaiki
tapi tak jadi
Aku datang lagi
di petang dekat pagi
di bayang untuk pergi
aku pulang
hanya sekedar mengajak mati
300908


Di Tengah Merah
Saat di antara hidup dan mati
Secerah merah
Diambang pecah
Aku berdiri untuk cegah
dan tidur ditengah gerah
api berunggun-unggun
berduyun-duyun
sekelilingku berkobar-kobar
merah secerah merah
segeram hitam
diambang kelam
aku tenggelam diam
dan tidur tak terpejam
pasrah,
tulangku jadi abu,
bau,
251108
Ketika Tak Kuasa
Kisah tragis seorang teman
Sudahi aku….
Ku telah meracun
Ku jangkitkan vaksin-vaksin kematian
Dengan tarian sperma-sperma kecilku
yang tumbuh menggerutu di rahimmu
sebenarnya,
mereka tak ingin lepas dari kandung kemihku
sudahi aku…
ku telah membisa
ku tuangkan liur-liur neraka
dengan bengisnya otot-otot pemaluku
yang merasuk masuk menusuk perutmu
tapi sebenarnya,
mereka tak ingin lepas dari tulang rusukku
031208
Untuk Para Perempuan
Siapkan,
Siapkan,
Baju-bajuku di bawah bantal
Aku akan datang saat kau sebal
Sisihkan,
Sisihkan,
Makanan minumanku di tepi meja
Aku akan ambil saat kau terjaga
Bersihkan,
Bersihkan,
Kedua sepatuku di bawah lututku
Aku akan tinggal saat kau jenuh
Bukakan,
Bukakan,
Longgarnya celanamu di depanku
Aku akan jelajahi isinya saat kau mau
Letakkan,
Letakkan,
Telapak tanganmu di bahuku yang kanan
Aku akan pegang saat kau hilang ingatan
Biarkan,
Biarkan,
Kecup kecup sayangku di keningmu
Aku akan tambah saat kau jemu
Ingatkan,
Ingatkan,
Kelelakianku yang lupa padamu
Aku akan perbaiki hanya untukmu
Sampaikan,
Sampaikan,
Terimakasihku yang masih di lisan
Aku akan ucapkan di hatimu kemudian
Saksikan,
Saksikan,
Keperkasaanku yang haus di birahimu
Aku akan tunjukan saat kau memintaku
Rasakan,
Rasakan,
Belaian sayangku di ringkihnya hati kau punya
Aku akan lakukan selalu saat kau rasakan teraniaya

131208












Aku Masih Dikira
Orang Gila
Hujan kali ini aku sendiri
Duduk diantara dinding-dinding besi
Mencubit rumput yang menusuk kaki
Basah sendiri aku alami
Disoraki mata-mata yang mengamati
Tipis daur ulang mukaku ini
Lemparan batu seakan menguji
Betapa kering kerut tubuh ini
Yang hanya di tutup perca tak bersisi
Dan ternyata
aku masih dikira orang gila
151208


Aku Berhenti dari …
Kusebar bedak-bedakku
Kuserut gincu-gincuku,
Kubuang penyangga payudaraku
Kucoba bergagah sesuai kelaminku
Kuberharap dipecat dari penjual nafsu
131208











Lekat Waktu
Dag dig dag…
Jarum kecil di tangan berlari mengejar
Seakan aku perlu dihajar
Waktu-waktuku terlihat lekat
Buatku bersiaga untuk nekat
Ahhh…..
Bangsat….
Angka-angka itu beranjak nyata
Menimpaku buta
Menindasku tanpa berkata:
"bersiap-siaplah untuk meregang nyawa "
181208



Aku Lupa Mandi
Aku lupa mandi hari ini
Tempayan airku kosong mlompong
Mungkin sudah bolong
Sabun wangiku tinggal secuil
Ku pakai sambil menggigil
Handuk bututku melarut
Ku pakai sampai ke lutut
Bau…
Karnaku lupa membasuh tubuhku
131108




Dari Seorang Wartawan Irak
Rasakan lemparan sepatu kulitku
Tuan Bush,
Brak…..!!
Ah… ternyata tak kena mukamu
yang mirip senjata nuklir itu
ku lempar lagi yang kiri untukmu
Tuan Bush,
brak…!!
Kenapa kau menghindar?
Padahal sudah ku incar
Kepala putihmu
Yang telah memerahdarahkan
Bangsa-bangsaku…
Nantikan lagi lemparan sepatuku
Untukmu yang ketiga kali
Tuan Bush,
Lain kali,
` 171208
Pitam
Kelengkeng kecil bernoktah hitam
Menyela tenggorokan
Seketika itu pula,
Aku tersedak
Dak,
Dak,
Aku melihat
Setan itu masuk,
Membelaimu penuh nafsu
Kelemahanmu membuatku pitam
121208







Ujung Timur Jl. Merbabu

Ujung timur jalan merbabu
Sore itu
Dengan derap suara jantung
Ku lukis patung cakrawala
Ku tanam bunga kerdil disampingku
Di alas aspal setengah membatu
Petang itu
Dengan hirup lirih nafas
Ku sapu daun terbang layu
Ku matikan jenuh rasa menunggu
Tak mauku
Duduk termangu
Menunggu kau
Sayup menghinaku
231208
Nyanyian Iblis
Dia kubelai dengan roman-roman kemunafikan
Dengan tangan beringas bekakas kurang waras
Dia kumaki dengan sajak-sajak kemunkaran
Dengan lidah kalengan setengah terperban
Dia kutusuk dengan raut-raut kesesatan
Dengan tanduk cula belanga setan
Dia kusiksa dengan desah-desah kedzoliman
Dengan cemeti-cemeti peluntur iman
Dia akan jadikan pelapis dinding neraka
281208




Anak rokok
Serbuk jatuh
Gedebuk..
Mabuk
Ia ngantuk
Terpaksa batuk
Sepah serapah
Punya celah
Tertangkap ia lelah
Sapu pasrah
Ngepul asap….
Perisai mulutnya kuning
Akhirnya ia meratap
Batang tembakau
Rasanya memang sedap
Ia masih kanak
Belum bisa tahan konak
231208

Tidak ada komentar: